Rasanya Mati Bagaimana?

Setiap orang yang hidup pasti merasakan mati dan itu pasti, anda seorang muslim ataupun non muslim pasti tahu ungkapan ini yang sebenarnya ada dalam ayat suci Al-quran dan tak seorangpun membantah, bahkan suatu kisah pernah Nabi Isa menghidupkan orang mati, pertanyaan yang paling menarik adalah  bagaimana rasanya mati dan ia menjawab setelah kematiannya selama 300 tahun ia masih merasakan sakitnya di cabut nyawa oleh malaikat pencabut nyawa.
Lalu jika postingan ini mengandung pertanyaan besar yaitu apa admin sudah pernah mati  kok berani posting bagaimana rasanya mati? padahal jika kita teliti maka perasaan mati itu hal yang pasti hanya saja kita kadang tak mau tahu bahkan pura pura tak tahu.
Menurut sebagian kisah yang diambil dari berbagai sumber, perasaan sakit yang paling utama adalah mengalami kematian yang tak wajar ataupun kematian yg sulit dan menyalitkan.
Sekarang kita membahas dari sudut pandang berbeda tentang kematian itu sendiri, pendapat para ahli supranatural menjelaskan bahwa mati dibagi menjadi beberapa hal, antara lain:
1. Mati yang menyenangkan  adalah mati ketika kita sedang beribadah dan menjalankan secara ikhlas dan pasrah, kematian ini bisanya hanya orang yg melanggengkan suatu amalan ibadah baik,
2. Kematian yang menyakitkan biasanya dialami para pendosa dan pelaku pesugihan yang telah habis kontraknya dan ini jangan pernah terbersit dalam pikiran anda untuk melakukan bunuh diri,
3. Bunuh diri dengan membawa perasaan sedih dan sakit hati, hal ini bisa terlihat sebelum 40 hari kematiaannya terlihat aura hitam yang kurang bagus untuk dilihat.
Dari penjelasan di atas, lalu bagaimana rasanya mati? mungkin ini pendapat saya sendiri dan tidak bisa jadi patokan bahwa mati pada awalnya tak kita sadari sampai ada perasaan kita di tempat gelap yang dingin dan juga menyeramkan walaupun kita sering berdzikir tetap saja ada perasaan kesepian, dan sakit itu paling ringan ketika nyawa dicabut sebanyak 300 kali bacokan pedang, menurut hadist dari Rosululloh dan hal utama adalah apakah kita sudah siap mati?